ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

PENGARUH TERAPI GLUCOCORTICOID PRENATAL TERHADAP UKURAN KELAHIRAN DI ANTARA BAYI YANG LAHIR ATERM

Journal Reading Perinatologi Kepada YTH
Dr. Aslinar Bpk/Ibu Dr……………………….
Kamis, 29 Oktober 2009


Pendahuluan

Berdasarkan konsensus Insitut Kesehatan Nasional bahwa pemberian glucocorticoid (GC) prenatal mempercepat pematangan paru janin, meningkatkan intervensi ini pada ibu hamil yang berisiko melahirkan prematur. Terapi GC dapat menurunkan insiden respiratory distress syndrome (RDS) dan meningkatnya angka harapan hidup pada bayi prematur.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah terapi dengan glucocorticoid mempengaruhi ukuran kelahiran di antara bayi yang lahir aterm. Peneliti membandingkan bayi aterm yang mendapat GC dengan kelompok bayi yang lahir aterm dan disesuaikan berdasarkan jenis kelamin & masa kehamilan. Analisis dilakukan untuk menilai pengaruh ukuran janin sebelum pemberian GC dan efek paparannya terhadap kelahiran prematur.

Subjek dan Metode

Penelitian dilakukan di University California, Irvine Medical Center. Pasangan ibu–bayi direkrut dalam studi longitudinal untuk menilai pengaruh terapi GC terhadap perkembangan bayi. Kriteria inklusi yaitu bayi yang lahir aterm (umur kehamilan >37 minggu), lahir tunggal, dan bayi yang normal dalam perawatan. Kriteria eksklusi berupa kelainan kongenital atau kromosom (trisomi 21), infeksi kongenital, sepsis, dan kelainan pada ibu selama kehamilan yang membutuhkan terapi kortikosteroid atau pengobatan thyroid, riwayat merokok & konsumsi alkohol selama kehamilan.

Sampel penelitian terdiri dari 105 bayi aterm, dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok GC terdiri dari 30 bayi aterm (20 bayi perempuan), dimana ibunya mendapat terapi GC prenatal, betametason yang diberi antara usia kehamilan 25 dan 34 minggu. Kelompok kontrol terdiri dari 60 bayi aterm normal tanpa terapi GC prenatal (40 bayi perempuan). Kelompok kontrol kedua adalah 15 bayi lahir aterm (10 bayi perempuan) dengan ibu yang dicatat akan melahirkan prematur berdasarkan diagnosis ahli kebidanan tetapi tidak mendapat terapi GC.

Ukuran kelahiran berupa panjang badan, berat badan dan lingkar kepala segera diukur sesaat setelah lahir dan dicatat dalam rekaman medis. Catatan rekaman medis ibu berkaitan dengan kelahiran, kehamilan dan data demografik.

Hasil

Terapi GC prenatal tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol dalam hal masa kehamilan, usia ibu, apgar score, jenis kelahiran, paritas dan tipe asuransi kesehatan. Bayi yang mendapat terapi GC prenatal secara signifikan lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol.

Kesimpulan

Terapi prenatal GC diikuti dengan berkurangnya ukuran kelahiran di antara bayi yang lahir aterm. Pengaruh ini tidak dapat dijelaskan dengan perbedaan dalam ukuran janin sebelum terapi atau kelahiran prematur. Download sumber aslinya.

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.