ummihirzi@gmail.com

ummihirzi@gmail.com
Isi blog ini adalah makalah yang pernah saya buat dan presentasikan di IKA FK Unand, juga artikel kesehatan yang sudah dimuat di kolom Opini Media Lokal/Regional.

Mengenai Saya

Foto saya
Lahir di Bireuen, Aceh, tanggal 05 September 1977. Alumni FK Universitas Syiah Kuala Aceh. Dan telah memperoleh gelar Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Aktif sebagai pengurus IDAI Aceh, IDI Aceh Besar, Anggota Komunitas Rhesus Negatif Aceh dan sebagai Konselor Menyusui juga Ketua Aceh Peduli ASI (APA)...

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS ANAK DENGAN ASMA

Journal Reading Respirologi Kepada YTH
Dr. Aslinar Bpk/Ibu Dr……………………….



Pendahuluan

Asma merupakan penyakit yang paling sering menyerang anak-anak di Amerika Serikat (AS) yang berpengaruh terhadap ekonomi dan kesehatan publik. Diperkirakan terdapat 4,2 juta anak menderita asma di AS dan sekitar 14,7 juta tidak masuk sekolah, 727 ribu anak dengan kunjungan ke Unit Gawat Darurat, dan 196 ribu anak dirawat inap.

Di antara berbagai penyakit kronik, asma merupakan penyebab yang paling sering menyebabkan seorang anak dirawat inap dan tidak masuk sekolah. Diperkirakan 10,7 milyar dollar dikeluarkan untuk pembiayaan asma di AS dan meningkat mencapai 18 milyar pada tahun 2020.

Oleh karena besarnya akibat yang ditimbulkan oleh penyakit asma, Insitute of Medicine melakukan perbaikan kualitas (QI) pada anak yang asma terutama dengan asma persisten ringan/sedang. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi apakah strategi perbaikan kualitas bisa memperbaiki proses dan hasil dalam perawatan rawat jalan pasien asma.

Metode

Peneliti mengembangkan taksonomi 9 strategi dalam perawatan asma anak, yaitu edukasi pasien, edukasi petugas, organizational change, audit dan feedback, provider reminders, patients reminders, kumpulan data klinis untuk petugas, insentif keuangan, dan promosi self-monitoring dan self-management.

Sumber data diperoleh dari kolaborasi dengan ahli kepustakaan dan mengumpulkan 3 database : The Cochrane Effective Practiceband Organisation of Care Group Database (Jan1966-Apr 2006), The Cochrane Consumers and Communication Group Database (Jan 1966-May 2006) dan MEDLINE (Jan 1966-Apr 2006).

Peneliti menginklusi semua studi yang mengevaluasi intervensi pasien asma anak yang dirawat jalan dan mengeksklusi semua studi yang hanya mengikutsertakan pasien dewasa (usia >18 tahun). Untuk studi yang menyertakan pasien anak dan dewasa, dieksklusi studi yang tidak membedakan data keduanya.

Design penelitian berupa randomized controlled trial (RCTs), yang melaporkan paling sedikit 1 dari 4 hasil pengukuran : status klinis, status fungsional, penggunaan jasa pelayanan kesehatan, dan kepatuhan pasien.

Kualitas Studi

Untuk semua studi yang diikutsertakan, dinilai kriteria kualitas berupa: apakah peneliti menjelaskan dengan jelas tentang intervensi QI, apakah peneliti mengutip literatur atau konsep teori untuk menjelaskan evidence base dalam intervensi, apakah pasien, perawat, atau penilai bersifat blind, apakah dijelaskan kriteria eksklusi/inklusi, apakah dijelaskan unit analisis, apakah penilaian intervensi adekuat, apakah perbandingan populasi dan lokasi dilakukan, dan apakah inform consent mendapat persetujuan.

Hasil

Peneliti mengidentifikasi 3843 artikel yang relevan dimana ada 91 artikel yang mengggambarkan 79 studi tentang strategi QI. Intervensi dilakukan antara tahun 1974 dan 2004 dalam jangka waktu 4 minggu sampai 5 tahun. Paling banyak di AS (46), Australia (7), Inggris (6), Belanda (4), atau Kanada (4). Intervensi dilakukan pada pasien rawat jalan (38%), rumah (14%), dan sekolah (18%).

Hasil dari strategi QI spesifik

Self-monitoring atau self-management
Sebanyak 26 studi yang menilai self-management pada anak penderita asma. Intervensi self-management memberikan perbaikan berupa hari bebas gejala dan pengurangan absensi di sekolah.

Pendidikan pasien/perawat

Sebanyak 47 studi yang menilai intervensi terhadap pendidikan pasien/perawat. Di antara semua studi pada penderita asma dengan intervensi ini, menurunkan angka hospitalisasi.


Pendidikan petugas

Terdapat 7 studi yang menyediakan training untuk dokter dalam perawatan penderita asma. Training tersebut memberikan informasi tentang guideline terapi, dan informasi tentang metode pendidikan pasien dalam hal self-management dan self-monitoring.

Organizational change

Ada 13 studi yang mengevaluasi organisasi yang mengubah strategi dalam perawatan anak yang menderita asma. Beberapa studi melaporkan perbaikan pada sejumlah penderita asma yang mendapat obat inhaler dan 5 studi yang melaporkan menurunnnya absensi sekolah.

Kesimpulan

Meskipun banyak keterbatasan, strategi QI dapat menjembatani perbedaan dalam perawatan asma. Penggunaan berbagai hasil penelitian yang sama dan deskripsi berbagai intervensi akan mendukung berbagai studi QI dalam perawatan asma. Target dalam studi mendatang adalah identifikasi berbagai strategi efektif dalam mengurangi kegawatan, mengurangi keseluruhan biaya pada perawatan penderita asma dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Download sumber aslinya.

Tertarik dengan kegiatan dan layanan informasi yang kami berikan?
Anda dapat memperoleh informasi terbaru melalui email.